Kesulitan-Pertumbuhan-yang-Tak-Terlihat

Kesulitan adalah tamu tak diundang yang sering kita tolak kedatangannya.
Ia datang dengan wajah yang menakutkan: kegagalan, kehilangan, penolakan, tekanan.
Tapi justru karena itulah, kesulitan menyimpan satu karunia yang tak dimiliki oleh kenyamanan:
ia membentuk manusia dari dalam.

Saat hidup berjalan mudah, kita jarang belajar sesuatu.
Kita menikmati, tapi tidak tumbuh.
Karena kenyamanan hanya memberi rasa aman, bukan kekuatan.
Justru saat semua tampak runtuh,
saat dunia terasa mengecil dan jalan seolah buntu,
di situlah kita dipaksa melihat ke dalam diri.

Dan kita akan menemukan sesuatu yang mengejutkan:
bahwa kita lebih kuat dari yang kita kira.
Bahwa kemampuan bertahan, bangkit, dan melampaui batas itu
tidak pernah muncul kecuali dalam kesulitan.

Lihatlah pohon yang tumbuh di tebing curam,
akar-akarnya menghujam kuat karena ia dipaksa bertahan.
Lihatlah besi yang ditempa api,
ia menjadi pedang tajam justru karena dipanaskan,
dipukul, dan ditempa berulang kali.
Begitu pula manusia.

Kesulitan bukan akhir dari perjalanan.
Ia adalah pintu gerbang pertumbuhan.
Ia mengajarkan kita tentang sabar, tentang ikhlas,
tentang fokus, tentang ketekunan.
Ia memperluas kapasitas jiwa kita
untuk menanggung beban yang lebih besar di masa depan.

Dalam kesulitan, Tuhan sedang mendidik kita diam-diam.
Ia sedang mempersiapkan kita untuk hal-hal besar yang belum kita mengerti.
Maka jangan takut pada kesulitan.
Sambutlah dia bukan dengan keluhan,
tapi dengan pertanyaan dalam hati:

“Apa yang ingin Tuhan tumbuhkan dalam diriku kali ini?”

Karena sesungguhnya,
setiap luka adalah ladang pelajaran,
dan setiap tangis adalah air yang menyuburkan jiwa
agar tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.



Untukmu yang mencintai pertumbuhan, 24 Juli 2025

by: ceviherdianinsight.github.io